Perpindahan yang sepadan
Terbiasa dengan iOS
iOS adalah sistem operasi untuk perangkat mobile mereka. iOS secara luas telah dikenal (setidaknya oleh saya) sebagai sistem operasi yang mengedepankan kemudahan dan kesederhanaan. Penggunaan antar muka minimalis yang terhindar dari kesan acak-acakan atau kalau boleh saya menamakannya "sampah mata" ini juga sangat mudah digunakan. Juga tidak lupa didukung oleh desain perangkat yang membungkus iOS itu sendir, dimana Apple membangun sebuah kerjasama antara hardware dan software yang eksklusif, sehingga keduanya dapat bekerja secara lebih baik.
Memang terasa mudah untuk menjalin keakraban dengan antar muka iOS. Setidaknya anda tidak membutuhkan banyak watu hanya untuk setting akun, download aplikasi, chatting, ber-sms, telpon, foto, rekam video dan mulai bergabung dalam keramaian Social Network saat ini, selama anda juga memiliki jaringan internet yang baik. Sederhana dan cepat dalam menyelesaikan apa yang kita mau—selama anda mengetahui apa yang anda lakukan dalam hal mengoperasikan sebuah perangkat teknologi—. Singkat kata menurut saya iOS memiliki nilai yang sangat baik untuk sebuah sistem operasi smartphone dalam menyelesaikan anyak hal dalam kehidupan sehari–hari.
iOS 7 adalah pembaharuan terakhir (2013) yang dilakukan apple pada sistem operasi mobile mereka. Di dalamnya tertanam banyak fitur-fitur baru yang tidak dimiliki versi sebelumnya. Namun karena alasan-alasan tertentu ada sebagian orang yang mungkin mempertimbangkan untuk tetap, atau bahkan berpindah ke Android, sistem operasi buatan Google yang merupakan salah satu saingan terbesar Apple selain Windows Phone dalam pasar smartphone dunia.
Untuk pindah ke lain OS, dalam hal ini Android, saya harus melewati pencarian perbandingan dari banyak situs dan forum juga kerabat yang menggunakan perangkat–perangkat tersebut. Dan ternyata lumayan menyita waktu, dan saya—karena alasan tertentu— mau tidak mau harus pindah perangkat/OS, maka pencarian dikerucutkan pada pencarian alasan, yup! bahwa mengapa Android tidak kalah untuk dipertimbangkan dibandingkan iOS. Namun—tanpa di sangka—riset singkat yang saya lakukan ini justru dapat menjatuhkan argumen saya terhadap kedua mobile OS ini.
iOS & Android Fanboys
iOS dan Android adalah dua sistem operasi yang sangat berbeda. Mereka berbeda dimulai dari dasar. Mereka dibangun dari arsitektur bahasa pemrograman yang berbeda. Namun keduanya memiliki karakteristik yang mencolok, sehingga menumbuhkan semacam 2 kubu komunitas pengguna yang berbeda. Keduanya memiliki nilai lebihnya masing–masing dimana penerjemahan nilai tersebut jatuh atau tergantung pada latar belakang kriteria konsumen yang sangat beragam. Dan iOS dan Android merupakan dua sistem operasi yang lebih / paling sering dibahas dan dibandingkan daripada WindowsPhone. Sehingga persaingan kedua OS ini pun semakin seru. Dari sinilah muncul para Fanboys yang masing-masing mendukung apa yang mereka sukai, saling adu argumen terhadap kedua OS ini.
Perpindahan iOS ke Android
Sudah sekitar 1 tahun saya menggunakan iOS (pada iPhone 4S). Selain kemudahan dan kepuasan, saya juga menemui beberapa kesulitan yang lumayan mengurangi penilaian saya terhadap iOS, bahkan dalam beberapa kasus akan terasa sangat mengganggu dan menyulitkan.
Adapun ketidaknyamanan itu antara lain adalah dalam hal bertukar file (sharing) baik itu, foto, video, file office, dan lainnya ke berbagai perangkat lain. Anda akan menemukan kesulitan yang terkesan sepele yakni ketika ingin berbagi file dengan perangkat PC. Bahkan anda akan merasa fasilitas bluetooth pada perangkat iOS anda terasa kurang bermanfaat. Singkat kata sepertinya Android memiliki solusi untuk saya yang tidak dimiliki iOS dalam beberapa hal, dimana hal-hal tersebut menurut saya cukup mendasar. Namun dapat saya katakan bahwa iOS dan perangkat mac lainnya (macbook, dll) memiliki kerjasama yang lebih baik—dalam lingkungan mereka—, namun tidak pada lingkungan PC dan perangkat lain pada umumnya dan memang lebih umum digunakan di Indonesia.
Ada beberapa fitur dasar dimana Android telah lebih dulu menerapkannya daripada iOS seperti shortcut ke beberapa setting yang sering kita gonta-ganti seperti wifi, bluetooth, brightness, dll. Fitur ini sudah lama muncul pada Android, namun sayang sekali Apple baru saja memutuskan untuk menambahkan fitur ini pada iOS 7 mereka.
Hal yang paling membuat saya tertarik dengan Android adalah keterkaitannya dengan nama besar industri teknologi saat ini, yakni (Mbah) Google. Karena keseharian saya tidak lepas dari mencari sesuatu di Google, membuka email di Gmail, membuat dan menyimpan dokumen di Google Drive, mencari alamat di Google Maps, atau Earth, atau layanan lainnya seperti Google Translate, Calender, Keep, Dll. Layanan-layanan Google tadi akan lebih baik digunakan dengan perangkat mobile yang juga buatan Google juga (Setidaknya menurut saya). Aplikasi-aplikasi dari Google tadi bahkan juga sudah dapat dinikmati pengguna iOS dan tersedia di App Store (meski belum semuanya). Jadi menurut saya kembali pada alasan pilihan yang paling sesuai bagi anda.
Pilihan Terbaik
Apapun alasan anda dalam memilih sebuah perangkat pasti kembali lagi pada hal yang paling mendasar, yakni kenyamanan, kemudahan, dan tentu saja kantong anda. Dan hal-hal itu berbeda-beda pada setiap orang. Saya menyukai iOS dalam hal kemudahan dan kualitas premium yang mereka tawarkan melalui iPhone mereka, namun saya menggemari Android karena mereka dibalut dengan pilihan dari bermacam-macam vendor, keleluasaan dalam bertukar-pakai, dan lebih ramah dengan kantong kita. Semua orang mempunyai pilihan sesuai bugdet mereka masing-masing, dan akhirnya semuanya tergantung pada kondisi dan kebutuhan anda akan fungsi apa yang anda inginkan pada sebuah perangkat smartphone.
Comments
Post a Comment